Massa pendukung Hizbullah menyambut Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad tampil di depan massa penyambut di Libanon selatan, dekat perbatasan Israel.
Puluhan ribu orang melambai-lambaikan bendera Iran, Libanon, dan Hizbullah ketika dia berpidato di sebuah stadion di Bint Jbeil.
Kamis (14/10) merupakan hari kedua kunjungan kenegaraan Ahmadinejad yang disebut provokatif oleh Israel, Amerika Serikat dan sebagian pihak di Libanon.
Hari Rabu, presiden Iran memuji Libanon atas perlawanan terhadap tirani-tirani dunia.
Di gerbang Bint Jbeil, yang merupakan kubu pertahanan Hizbullah, sebuah baliho raksasa bertuliskan selamat datang dalam bahasa Farsi dan Arab.
Plakat dan baliho berbunyi: [Libanon] selatan menyambut pelindung perlawanan.
Iran memberikan sumbangan besar untuk membiayai pembangunan kembali desa-desa yang hancur di selatan selama konflik 2006 antara Israel dan Hizbullah.
Kawasan perbatasan antara Libanon dan Israel jarang bebas dari ketegangan. Bulan Agustus, dua tentara Libanon, seorang wartawan Libanon dan seorang perwira senior Israel tewas dalam bentrokan bersenjata yang dipicu oleh penebangan pohon di sisi Israel.
Selama kunjungan ke Libanon selatan, Ahmadinejad juga dijadwalkan mengunjungi Qana, lokasi sasaran gempuran udara maut Israel pada 1996 dan 2006.
Khawatir
Hari Rabu, konvoi kendaraan Ahmadinejad disambut dihujani taburan beras dan bunga dalam perjalanan dair bandara Beirut ke istana kepresidenan Libanon.
Kami mendukung Libanon yang kuat dan bersatu. Kami akan selalu mendukung pemerintah Libanon dan rakyatnya, kata Ahmadinejad yang berdiri didampingi tuan rumah, President Michel Suleiman.
Namun, dia menyatakan Iran siap-siaga untuk membantu Beirut menghadapi setiap agresi Israel.
Kami pasti akan membantu bangsa Libanon menghadapi permusuhan, utamanya yang dilancarkan oleh rezim Zionis, kata dia mengacu ke Israel.
Banyak orang Libanon khawatir atas kunjungan, sebab Iran mendukung Hizbullah, kelompok berhaluan Islam Syiah yang konfliknya dengan Israel menyebabkan 1.200 orang Libanon dan 160 warga Israel kehilangan nyawa.
Anggota mayoritas parlemen Libanon, yang didukung oleh Barat, menyebut kunjungan Ahmadinejad provokasi, dan menyatakan dia berusaha mengubah Libanon menjadi pangkalan Iran di Laut Tengah.
Ketika berbicara dalam kunjungan ke Kosovo, Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan Washington menolak upaya "menggoyah stabilitas atau mengobarkan ketegangan" di Libanon.
"Kami berharap tidak ada tamu akan melakukan atau mengatakan sesuatu yang akan menyebabkan peningkatan ketegangan maupun keguncangan di negara itu," katanya.
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan kunjungan Ahmadinejad memperlihatkan seberapa bergantung Hizbullah pada Teheran, dan Libanon telah menjadi alat di tangan entitas lain.
Rekonstruksi
Israel menuding Iran memasok Hizbullah dengan persenjataan, namun para pejabat yang dekat dengan kelompok Libanon itu menekankan bahwa Republik Iran mendukung rekonstruksi.
Mereka menyatakan mereka telah membelanjakan sekitar $ 1 miliar dana dari Iran sejak 2006 untuk menyalurkan bantuan dan pembangunan kembali.
Ahmadinejad telah berbuat banyak demi Libanon, kata Fatima Mazeh seorang mahasiswi berusia 18 tahun kepada kantor berita Associated Press.
"Dia tidak bermaksud menguasai Libanon. Semua orang bisa melihat itu. Kami datang ke sini untuk memberikan dukungan kepadanya pada saat-saat yang berat ini."
Tetapi di bagian lain negara itu, Hizbullah dan Iran dipandangan dengan kecurigaan oleh sejumlah orang.
"Saya muak dengan kunjungan ini," kata Mona, seorang Kristen berusia 23 tahun, kepada kantor berita AFP. "Mereka menyebut Ahmadinejad penyelamat, padahal yang dilakukannya untuk kami semata-mata menimbulkan kesusahan."
Kunjungan Ahmadinejad ke Libanon juga berlangsung di tengah ketegangan soal penyelidikan PBB atas pembunuhan mantan Perdana Menteri negara itu, Rafik Hariri, tahun 2005.
Pengadilan PBB diyakini sudah akan mengumumkan dakwaan, termasuk terhadap beberapa anggota Hizbullah.
Perdana Menteri Hariri - putra Rafik Hariri - ditekan Hizbullah dan Suriah agar mengesampingkan pengadilan tersebut.
Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/10/15/120311/1465483/934/presiden-iran-muncul-di-dekat-perbatasan-israel?881101934
Comments[ 0 ]
Posting Komentar