Ilmuwan kembali menemukan cara alternatif untuk menjinakkan demam berdarah, penyakit daerah tropis yang disebarkan gigitan nyamuk.
Sebelumnya, peneliti mencoba merekayasa nyamuk mandul. Kini strain dari bakteri yang biasa ditemukan pada lalat buah terbukti dapat mencegah nyamuk Aedes aegypti terkena virus demam berdarah.
Penemuan tersebut diyakini dapat menjadi cara yang lebih efektif untuk mengontrol penyakit mematikan itu di seluruh dunia.
Itu diungkapkan ahi biologi matematika dari North Carolina State University Dr Alun Lloyd yang menjalankan program pembasmian demam berdarah, sebuah konsorsium penelitian yang mencakup ilmuwan dari Australia dan Amerika Serikat.
Program itu bertujuan untuk menghentikan Aedes aegypti menyemprotkan virus dengue kepada manusia dengan memperkenalkan bakteri alami yang disebut Wolbachia.
Bakteri yang dipakai tidak berbahaya bagi manusia tapi mampu menghadang virus dengue.
Ketika nyamuk pembawa Wolbachia diperkenalkan ke lingkungan, mereka kawin dengan nyamuk liar. Wolbachia lalu mengalir pada setiap keturunan sampai semua nyamuk Aedes aegypti mengandung Wolbachia.
"Jika nyamuk tidak bisa terinfeksi demam berdarah, akhirnya mereka tidak dapat menularkan virus kepada orang-orang," ujar Lloyd.
Para peneliti menginfeksikan nyamuk betina dengan dua strain bakteri Wolbachia yang berbeda, yakni wMel dan wMelPop-CLA.
Mereka melakukan percobaan untuk menguji kemampuan strain menyebar ke seluruh populasi nyamuk dalam kondisi terkendali.
Mereka menemukan bahwa kedua strain tampaknya mampu memblokade transmisi virus dengue. Bahkan, strain wMel mampu menginfeksi hampir seluruh populasi uji hanya dalam beberapa generasi.
"Sederhana saja. Cara nonkimia dan tidak berbahaya ternyata mampu mengurangi ancaman virus ke manusia," kata Lloyd.
"Ini bisa memiliki pengaruh besar pada kesehatan jutaan orang di seluruh dunia," ujarnya.
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2011/08/26/254062/291/7/Bakteri-Cegah-Virus-Demam-Berdarah
Comments[ 0 ]
Posting Komentar