Pernahkah ada di antara para pembaca yang pernah bertemu atau sekedar berpapasan dengan seorang cewek yang sekilas tampak seperti seorang " putri " yang lengkap dengan segala atributnya ( lipstick, eye shadow, parfum, baju dan jacket bermerk terkenal, sepatu yang cihuy,Hp, tas kecil tempat barang-barang keperluan pribadi, plus sosok dan paras yang ayu ), akan tetapi disaat kita semakin mendalami dan bergaul dengan sang putri, terlihat sebuah " keunikan " di dalam gaya hidup serta cara sang putri dalam meng-ekspresikan dirinya....
Perbedaan yang dimiliki oleh sang putri, dimaksudkan disini dengan gaya dan kepribadian beliau yang cenderung ke-laki-laki'an yang bisa terlihat dari gaya berpakaian, gaya rambut, hobby, dan bahkan sering juga ada yang sampai mempengaruhi kehidupan sexsual mereka.
Sang putri yang saya temui, memang tidak sampai mengubah total seluruh penampilan fisik dan kehidupan sexsual'nya. Dalam keadaan dan waktu-waktu tertentu sajalah, beliau berdandan dan bergaya menggunakan atribut-atribut yang menunjukan sosok tomboy yang beliau miliki.
Dalam acara dan kehidupan sehari-hari, sang putri memilih untuk tetap berpakaian dan berdandan layaknya seorang remaja putri pada umumnya..... Mungkin masih takut-takut bila berhadapan dengan kritikan keluarga ataupun cemoohan orang-orang yang kurang " sreg " dengan gaya kehidupan tomboy.
Nah... Dalam kehidupan ini, kita memang seringkali melihat ataupun bertemu dengan orang-orang yang ber-ekspresi sama dengan sang putri yang sedang kita perbincangkan.
Sydney sebagai sebuah kota metropolis berskala internasional pernah dinyatakan sebagai kota gay / lesbian dengan populasi terbanyak di Australia.
Meskipun gaya tomboy tidak selalu dapat dikonotasikan dengan kata lesbian... Beberapa kelompok masyarakat di Sydney mempunyai pandangan yang demikian terhadap cewek / wanita tomboy yang populasinya semakin bertambah ahir-ahir ini.
Seperti apakah sebenarnya kehidupan cewek tomboy itu ?
Penulis dalam sebuah kesempatan, telah bertemu muka dan mengajukan beberapa pertanyaan seputar gaya hidup tomboy yang sedang kita perbincangkan...
Seorang remaja bernama Shela, umur 21 tahun, dan berasal dari keluarga campuran melayu - chinese - belanda sempat memaparkan opini dan pendapatnya tentang gaya hidup tomboy sesuai dengan pendapat pribadinya. Menurut Shela ( yang juga bergaul dengan cewek-cewek tomboy lainnya ), dirinya konon telah memiliki bawaan sejak awal mula sebelum benar-benar meng-ekspresikan gaya hidup tomboy di kota Sydney.
Ketika kecil ( pokoknya kecil deeeh...) Shela mengaku telah memiliki ketertarikan terhadap barang-barang kaum pria, ketimbang keinginan untuk bermain dan menyentuh barang-barang kaum wanita. Tidak dijelaskan apakah hal tersebut merupakan sebuah akibat dari lingkungan yang secara tidak disadari telah menyeret Shela kepada sebuah keinginan untuk menjelma sebagai seorang tomboy.
Keinginan dan rasa percaya diri Shela, sekiranya semakin kuat ketika Shela berkesempatan untuk menetap dan belajar di kota Sydney... Di Sydney, berbeda dengan KL ( kuala Lumpur ) sepertinya orang-orang tidak peduli dengan gaya berpakaian serta sosok jasmani yang Shela ekspresikan.
Shela mulai memotong pendek rambutnya, dan secara perlahan tapi pasti mulai mengenakan kemeja dan celana panjang yang kemudian menjadi " trade mark " dan ciri khas Shela.
" Apakah Shela mempunyai seorang boyfriend ? "
" of course i have one ", kata Shela.
Nah, berarti tidak semua tomboy memiliki ketertarikan kepada sesama jenis, dalam memenuhi kebutuhan sexsual mereka...khan ? Penulis sempat mengamati bahwa di dalam pergaulan antar sesama cewek, Shela terlihat lebih dominan serta dihormati layaknya sebagai seorang pemimpin " gank " cewek-cewek remaja di sekitar dirinya.
Dengan mengendarai sebuah Mazda RX 8 sport model terbaru, yang tentunya dilengkapi dengan " Body Kit " yang semakin membuat mobil sport tersebut aduhaiiii...... Shela memang terlihat mencolok berbeda di antara teman-temannya...
Apakah lantas gaya tomboy yang dimiliki Shela hanyalah sekedar aksi-aksian, dan sekedar mengikuti mode yang pada ahirnya akan lenyap tergantikan " nature " Shela sebagai seorang wanita ? Penulis sejujurnya kurang bisa memperkirakan apa yang akan terjadi dengan Shela di kemudian waktu....
Anggaplah jika memang berjodoh dan bisa bertemu lagi....seperti apakah Shela 5 tahun kemudian? Apakah di antara para pembaca ada yang bisa menerka ?
Di dalam lingkaran teman-teman yang dimiliki Shela, mayoritas remaja putri tersebut memang berasal dari keluarga cukup mapan yang tentunya tidak berkesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun membayar biaya saloon untuk sekedar mengikuti trend yang sedang in dikalangan anak-anak muda.
Beberapa remaja putri malahan terlihat lebih nekad, dengan kepala hampir plontos dan tindikan anting memenuhi kuping dan hidung, seakan-akan etalase toko anting berjalan.
Warna rambut warna-warni juga cukup umum ditemui dikalangan remaja-remaja tomboy tersebut.
Aksesoris yang sering digunakan oleh remaja-remaja tomboy tersebut diantaranya adalah anting-anting gothic, gelang kulit / perak, topi baseball , tatto , celana jeans butut, baju jas lengkap khusus wanita, make up tebal yang membuat wajah seputih salju, lipstick warna gelap seperti hitam;coklat tua;merah maroon, jacket jeans , pin hiasan , rantai perak , pematik api merek Zippo, dan tentunya rokok.....
Jangan tanya deh kenapa beberapa diantara mereka sampai memilih untuk berpenampilan ala " punk " yang padahal, jika saja mereka mau berpenampilan natural, kecantikan alami yang mereka miliki dirasa cukup untuk menggetarkan setiap anak pria yang sedang mencari girlfriend....
Cewek-cewek tomboy di dalam keseharian mereka, konon merupakan soseorang yang berkepribadian kuat ( meski tidak selalu ) dan seringkali memiliki kelebihan-kelebihan fisik di bandingkan dengan cewek-cewek lain pada umumnya. Ada yang memilih menjadi tomboy oleh karena merasa dirinya buruk rupa ( padahal kece juga lhoo..) dan tidak layak bersanding dengan cewek-cewek lain yang dianggapnya lebih sexy dan cantik.
Ada juga yang beralasan bahwa hal-hal berbau cowok adalah cool, dan oleh karenanya beliau memutuskan untuk menjadi seperti cowok ( saking cintanya...)
Ada juga yang gara-gara korban putus cinta......
Dulu gayanya ayu, rambut panjang, mata sexy, alis aduhai, body bak gitar cilandak....pokoknya suiit...siiiu.....
Eh....gara-gara terlalu cakep....datang deh...tawon-tawon pengganggu......dan sialnya....nggak berhenti-henti....terus mengganggu...... Pokoknya ribet deh......
Nah, demi menghindari cowok-cowok nakal penggoda....sekalian tetap ngeceng-ngeceng ...siapa tau ada yang cocok.... Jadilah sang putri....menyamar menjadi tomboy.....
Trus ada juga yang beralasan...." This is me....I 'm ...who i 'm "...alias gua adalah gua apa adanya.....dan gua adalah tomboy....titik !!!
Itu berat deh.....faktor kejiwaan.....diluar batas dan kuasa penulis, jadi lebih baik dihindari saja....takut ngigit.....berabe nanti....
Nah bagaimana dalam menyingkapi masalah cewek tomboy yang beberapa memang kurang puas dengan bentuk fisik serta kodrat alami yang mereka miliki ?
Penulis berpendapat bahwa ,selama gaya hidup tomboy masih dalam batas-batas yang cukup wajar ( dalam arti tidak sampai berkeinginan untuk oprasi kelamin dan mencintai sesama jenis
Rasanya ok ok saja deh.... Kehadiran cewek-cewek tomboy di lapangan basket dan arena balap mobil jalanan, seringkali menjadi sebuah hiburan dan selingan bagi anak-anak cowok yang mungkin sudah bosan dengan type sang putri....
Ada yg berpendapat bahwa memiliki pacar seorang cewek tomboy adalah lebih enak dan mudah oleh karena cewek tomboy dianggap lebih bisa mandiri dan tidak usah diperlakukan bagai perlakuan seorang " baby siter ".
Cewek tomboy pokoknya siip deh.....enggak cengeng, nggak lembek ( berotot malah ), dan yang paling penting " tough "....alias kuat....( nggak jelas kuatnya dimana.. ).
Nah, bagaimana dengan anda para pembaca ? Bagi yang kebetulan sedang mencari pasangan, apa mau mendapatkan seorang cewek tomboy ? The choice is yours !
Comments[ 0 ]
Posting Komentar